Tuesday, June 14, 2022

Become a Freelancer: Melatih Kemandirian Lewat Kesendirian

    


    Saat pertama kali memutuskan untuk menjadi seorang freelancer, ketika itu saya belum memikirkan sama sekali alasan dan tujuan yang jelas terhadap keputusan tersebut. Namun, satu hal yang menjadi penggerak langkah saya pada waktu itu adalah rasa "kebebasan" yang saya impikan sejak lulus dari bangku sekolah. 

Ngomongin soal kebebasan, yang dulu saya bayangkan adalah semacam nggak terikat dengan perusahaan manapun alias saya bisa berdiri sendiri, hahaha padahal ujungnya ya tetap bekerja di perusahaan orang lain. Alih-alih menemukan kebebasan, justru di awal karir, saya malah dikejar deadline pekerjaan yang makin hari makin numpuk meskipun tiap hari saya sudah bekerja keras. Dari sanalah saya mengerti bahwa menjadi freelancer adalah bekerja secara mandiri dari manapun tanpa harus bertemu atau datang ke kantor. Hmm, cukup menarik bagi saya yang introvert ini.

Ketika itu saya baru berusia 19 tahun, tanpa arah yang jelas saya nggak tahu mau cari klien kemana dan siapa yang mau pakai jasa saya, setiap hari saya hanya buka facebook dan memposting sebuah tautan blog yang saya tulis. Gak cuma itu, tapi saya juga menyebarkan link blog saya ke berbagai grup fb yang saya ikuti, berharap ada orang yang mengunjungi blog dan meninggalkan komentar di sana untuk tulisan saya. 

Selama berbulan-bulan saya melakukan hal itu ternyata masih juga belum membuahkan hasil, gak kehabisan cara saya pun berkenalan dengan beberapa penghuni grup yang melakukan hal sama seperti saya dong. Dan akhirnya dengan cara itu saya mendapatkan 1 komentar di salah satu tulisan yang saya posting. Rasanya senang bukan main, saya jadi semakin bersemangat menulis saat itu. Hal lain yang saya lakukan untuk mendapatkan pengunjung blog ketika itu juga dengan mengirim pesan ke teman-teman fb saya dan meminta mereka meninggalkan komentar untuk tulisan yang saya posting. Hari demi hari komentar mulai membanjiri setiap postingan blog saya. Dan bagi saya, ini adalah sebuah permulaan yang baik. 

Dari sana-lah, dari kebiasaan saya menulis dan memposting blog serta menyebarkan link blog tersebut, saya mendapatkan job pertama saya sebagai freelancer. Bagi saya, menjadi seorang freelancer membuat saya terlatih untuk bekerja secara individu dan melatih kemandirian lewat kesendirian. Jujur, saya memang lebih senang ketika harus bekerja sendiri, terlebih ketika menulis saya amat sangat tidak nyaman saat berada di sharing room. Entah kenapa, kalau sendiri rasanya seperti semua ide-ide saya mengalir begitu aja dengan cepat. Lain hal ketika harus bekerja dengan banyak orang apalagi di ruangan tanpa sekat.

Ngomong-ngomong soal kemandirian dalam bekerja atau biasa disebut individual, saya memang terbiasa melakukan banyak hal sendiri. Bahkan, untuk mempelajari suatu hal meskipun itu secara teknis, saya melakukannya secara otodidak. Sebenarnya bisa dibilang saya hampir mempelajari segala  apa yang saat ini menjadi pekerjaan saya itu secara mandiri, tidak berguru seperti privat ataupun workshop dsb. Dan, pasti banyak dari teman-teman yang mengalami hal sama seperti saya saat memulai karir dulu ya? Kalau iya, seru kayaknya buat di share pengalaman-nya nih :D hehe

O iya, sebenarnya pembahasan ini masih panjang nih, dari klien pertama sampai berbagai tantangan yang saya hadapi sejauh menjadi seorang freelancer. Tapi tenang, kelanjutannya akan saya post di atas postingan ini yaa ;) Semangat membaca, jangan lupa tinggalkan jejak supaya bisa saling mampir juga.

Salam sayang 



signature

No comments:

Post a Comment

< > Home
Not A Planning Blog © , All Rights Reserved.