Satu minggu yang lalu, sebelum memutuskan untuk berhijab, Fany sempat dirundung kebimbangan tentang niatnya untuk berhijrah dari yang buruk menjadi lebih baik. Godaan untuk mengurungkan niat pun datang dari berbagai hal seperti rasa takut tidak siap, takut cemo’ohan, bahkan takut pada berbagai hal menyangkut tanggapan lingkungan pekerjaannya tentang perubahannya nanti. Sepertinya hal tersebut memang kerap kali ditemui oleh mereka yang berniat hijrah, sehingga membuat mereka berpikir lagi tentang keputusannya. Namun, meskipun begitu apabila hidayah Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah sampai kepadanya, pastilah tidak ada lagi keragu-raguan yang mampu menghalangi niat baik tersebut. Kisah inspiratif ini datang dari sahabat saya sejak duduk dibangku sekolah menengah pertama.
“Berhijrahlah dari yang buruk menjadi baik, Berhijrahlah dan raih
Ridho-Nya”
Jauh sebelum terbesit niat untuk
berhijrah, Fany hanyalah salah satu dari banyak perempuan yang mempunyai masa
lalu tak menyenangkan. Masa lalu yang membuatnya pernah sangat terpuruk,
membuatnya hampir kehilangan arah dalam menentukan masa depannya. Sama seperti
hampir kebanyakan orang, Fany berusaha bangkit dari keterpurukannya dan mengambil
hikmah dari masa lalunya hingga ia berani memutuskan untuk berhijrah ke jalan
Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Saat ditanya alasannya hijrah, Fany menjawab karena ingin
meninggalkan dan melupakan masa lalunya dan keinginannya untuk mendekatkan diri
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar menjadi perempuan saliha dan manusia yang
lebih baik lagi.
Dalam berhijrah, tentu akan ada
saja hal-hal yang menghalangi, tetapi semua itu adalah ujian yang dapat
mengangkat derajat kita sebagai manusia menjadi lebih baik dengan perubahan
yang positif. Bila ditanya hal tersulit apa ketika ingin berhijrah, jawabannya
tentu karena keinginan dan hati berkata lain. Bisikan-bisikan dan hasutan pun
kerap kali membuat niatnya hampir saja surut, seperti bisikan ketika nanti
berhijab maka tidak akan cantik lagi, lebih terlihat seperti ibu-ibu, rambutnya
tidak terurus, panas dan ribet. Namun, semua itu ia lawan dengan tekad yang
kuat untuk menjadi manusia yang taat meskipun akan ada orang-orang yang tidak
setuju dengan keputusannya.
Beberapa kali ia sempat meminta
pendapat sang Ibunda tentang keputusannya tersebut, namun Ibundanya menyerahkan
segala keputusan tersebut pada Fany, agar keyakinan itu semakin kuat dari
hatinya sendiri dan bukan dari orang lain apalagi dari sang Ibu. Tidak sampai
disitu, Fany juga mulai rajin melaksanakan sholat tahajud untuk mendapatkan
ketenangan dan kelapangan hati dalam menjalankan perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Beberapa kali Fany juga sempat bercerita pada saya tentang keinginannya untuk
berhijrah, sebagai teman saya tentu merasa senang. Namun, saya juga tidak ingin
memaksa apabila ia belum benar-benar merasa yakin. Sampai akhirnya saya tetap
harus membantu meyakinkan bahwa tidak ada yang salah apabila kita memilih jalan
yang benar, keraguan yang muncul hanyalah duri kecil yang mencoba menghalangi
niat, tidak ada yang perlu ditakutkan.
Satu minggu kemudian, hari pertama
ia menggunakan hijab setelah mantap akan keputusannya untuk berhijrah, ia
merasa nervous, malu, takut, namun ia juga merasa aman, nyaman dan lega. Perasaan
yang bercampur jadi satu ketika itu, tetapi ia tetap jalani secara perlahan
tanpa ada perasaan terpaksa meskipun ia harus bangun lebih pagi untuk belajar
menggunakan kerudung sebelum berangkat ke kantor. Tetapi, setelah hijrahnya
justeru ia mendapat banyak repon positif dari lingkungan keluarga maupun
lingkungan kerjanya. Banyak perubahan yang menurut saya cukup drastis pada Fany
kini, ia jadi lebih mudah untuk mengikhlaskan segala hal yang memang bukan
untuknya. Selain itu, rekan kerjanya yang biasa mem-bullying pun kini jadi
mulai menjaga kata-katanya, menjaga sopan santunnya. Saya cukup salut dengan
keputusan dan sikapnya, ia juga menjadi inspirasi buat saya untuk menjadi
pribadi yang lebih taat, terutama dalam menjaga hidayah yang telah didapatkan.
Saya
juga bersyukur, karena dalam perjalanan menuju Ridho-Nya, Allah Subhanahu Wa Ta’ala
juga mengirimkan sahabat seperti Fany yang diberi hidayah untuk berhijrah dan menjadi seorang muslimah, membuat saya semakin bersemangat terutama dalam menuntut
ilmu agama. Berharap Fany pun perlahan juga mulai belajar memperdalam ilmu
agama sama-sama, menjadi wanita yang shaliha, sehingga persahabatan ini tidak
hanya di dunia tetapi juga sampai ke akhirat.
Ketika kamu telah memutuskan untuk
berhijrah, yakinlah dan jangan pernah ragu, berdo’a dan berserah kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala dan meminta petunjuknya agar selalu diberi kekuatan untuk
menetapkan hati atas keputusanmu untuk berhijrah. Berhijrahlah, kamu akan jadi
lebih baik dengan berhijrah. Jangan menunggu nanti ketika hati sudah begitu
yakin untuk berhijrah, sebab tidak ada yang tahu sampai dimana usia kita
berakhir. Jangan sampai niat itu tak terlaksana karena terlalu sibuk dengan
kesenangan dunia.
Saliha, tidak ada yang perlu
ditakutkan saat memilih jadi lebih baik dengan berhijrah, sebab Allah Subhanahu
Wa Ta’ala senantiasa menjagamu, menguatkanmu, dan menuntunmu untuk selalu
berada di jalan-Nya. Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga telah menjamin segala rizki
saat kamu takut apabila keputusan hijrahmu mengubah keadaanmu, yakinlah bahwa
dengan perubahan yang positif akan membuatmu jadi lebih baik. Masalah akan
selalu ada disetiap langkah, namun dengan percaya kepada janji Allah Subhanahu
Wa Ta’ala kita akan bisa melewati segalanya.
Semoga kisah Fany, sahabat saya ini
bisa menjadi inspirasi perempuan-perempuan yang masih ada keraguan dihatinya
untuk berhijrah. Percayalah bahwa jodoh, rezeki dan maut telah diatur dan
ditetapkan jauh sebelum kita lahir ke dunia ini. Jadi lebih baik dengan berhijrah,
jadi lebih baik dengan perubahan yang positif.
Iya mbak, aku juga ada perasaan kayak gitu sebelum hijab
ReplyDeleteBener2 menginspirasi
ReplyDeletejika ada kemauan disitu pasti ada jalan dan jika udah niat insyaallah allah akan membantu merealisasikannya.. keep positif thinking :) kisah yang dapat menginspirasi kaum hawa .. semangat
ReplyDeleteInspiratif sekali ;)
ReplyDelete